Sunday, January 28, 2007

Antara Bang SMS & Kartu Lebaran

“Kalo besok mau pesen becak saya, SMS aja mbak, coba miskol nomer saya ” Cukup tergelak juga kalau denger kalimat itu bukan? Reservasi becak lewat SMS !!

Sementara itu di waktu yang lain dan di tempat yang lain :
sejak ada henpon saya kok nggak pernah lagi menerima kartu lebaran…”

Kalo kalimat pertama di atas muncul dari pak becak yg saya tumpangi waktu di Yogya, kalimat kedua muncul dari family jauh yang saya temui kmaren. Ceritanya sabtu kmaren, saya & momy menemani sepupu dari Palembang (sebut saja Mas Adi) yang kebetulan sedang dinas ke Sby untuk silaturahmi ke bbrp keluarga di Surabaya. Seperti lazimnya adat keluarga besar, dimanapun kami selalu mengusahakan waktu untuk saling bertemu dan berbagi kabar. Meskipun kadang waktu yang tersedia tidaklah cukup untuk meringkas cerita yang selama rentang kehidupan terjadi, namun yang penting bagi kami adalah bahwa kualitas tali persaudaraan tidak menjadi hilang. Tidak kepaten obor begitu menurut istilah orang Jawa agar kita tetap bisa selalu menjaga ikatan darah dan tali persaudaraan.

So, Sabtu siang itu kami meluncur di satu kawasan Surabaya Selatan untuk mencari salah seorang family yang sudah sekitar 20-an tahun tidak pernah ditemui Mas Adi. Secara silsilah keluarga yang akan kita cari ini adalah sepupu dari pihak ibu Mas Adi. Dengan yakin Mas Adi menyebutkan satu alamat lengkap dengan gang dan nomernya. Tidak terlalu lama kami akhirnya menemukan rumah yang dicari dan ternyata yang tinggal disitu adalah sepasang suami istri yang telah memasuki usia senja.

Agak perlu waktu beberapa saat bagi Eyang Putri untuk icebreaking dan mengenali mas Adi yang jelas sudah sangat berubah dengan yang ditemui Eyang itu 20 thn yang lalu. Tidak lama setelah menggunakan bbrp keywords yang membantu untuk me-retrieve kembali ingatan si Eyang, akhirnya…..”woalahh....kamu putranya Dik Ayin(nama ibu mas Adi) tho….” dengan airmata haru si Eyang langsung memeluk mas Adi dan mempersilahkan kami masuk.

Tak lama obrolan dan saling menanyakan kabar si ini, si itu, si anu dimana, anaknya berapa dan topik2 yang lumrah diobrolkan saat-saat reuni keluarga seperti itu mulai bergulir. Kaget juga saya mendengar cerita si Eyang Putri kalo dia telah berusia 80 tahun !! Karena yang nampak di depan kami saat itu, secara fisik si Eyang ini kami kira ada di kisaran usia 60-70an tahun, masih nampak kuat dan cekatan . Tidak lama muncullah Eyang Kakung yang juga sepuh berusia 90 tahun, dan masih sehat! Ya meskipun fungsi pendengaran di usia itu tentunya sudah berkurang, namun beliau masih sanggup untuk berjalan pagi dan bisa merawat rumah hanya berdua dengan sang istri. Luar biasa !

Setelah ngobrol punya ngobrol dan saling tukar cerita apa saja yang telah terjadi selama rentang waktu kehidupan yang dulu pernah ada, iseng si Eyang Putri nanya ke Mas Adi, “lho kamu kok masih ingat rumah disini” . Mas Adi menjawab bahwa dia hafal alamat rumah ini karena dulu dia selalu rutin kirim kartu lebaran.

“Saya sekarang sudah jarang menerima surat. Saya masih suka menunggu surat diselipkan di bawah pintu sama pak pos…apa sekarang ini kantor pos sudah tutup tho nak”….begitu timpal Eyang putri selanjutnya. Walaupun kami yakin si Eyang tidak bermaksud untuk menyinggung Mas Adi yang akhirnya putus kontak lewat kartu lebaran itu (krn fungsi kartu yang telah tergantikan dengan SMS yang lebih instan itu), namun kami merasakan ada sesuatu “yang hilang” yang dirasakan Eyang putri tadi.

Ternyata tanpa kami sadari, makna sepucuk kartu lebaran sangat lah besar bagi si Eyang. Mungkin dengan adanya sepucuk kartu lebaran/surat pribadi yang dia terima adalah menjadi semacam tanda pengakuan bahwa beliau “ada”. Entah mengapa, rasanya tidak tepat dan aneh rasanya untuk berandai-andai misalkan si Eyang Putri itu yang sudah sepuh bisa menggunakan henpon dan akhirnya tidak akan kehilangan kontak dengan mas Adi lewat SMS-nya.


Tetapi di saat yang lain, coba bandingkan saja cerita Eyang Putri dengan pak becak di Yogya tadi. Rupanya pemakaian henpon sudah melulu hanya oleh golongan menengah ke atas. Maraknya berbagai macam model HP low end, jadi sangat memungkinkan seorang tukang becakpun ber-HP ria...ajegilee !!!
Terus terang ini juga saya mau cari langganan mbak…SMS saya aja besok”...begitu kata Pak Yanto tukang becak yang kami tumpangi. Dia telah sadar akan kebutuhan untuk bisa membangun relasi dengan wisatawan di Yogya. Ditambah dengan kemampuannya utk menjelaskan tempat-tempat wisata mana saja yang bisa dikunjungi dengan menumpang becaknya, secara gak langsung dia telah memadukan skill marketing-nya dan dia sadar betul untuk memanfaatkan teknologi SMS yang ada. Salut saya buat Pak Yanto !!

Saya jadi terhenyak sesaat apakah artinya semua itu? Ternyata, meskipun teknologi komunikasi yang ada di satu sisi membuat kebutuhan berkomunikasi yang ada jadi lebih mudah dan cepat, tapi rupanya masih ada sisi humanisme yang hilang karena tak terjangkau dengan teknologi itu. Apakah memang teknologi komunikasi lewat SMS/email/mesenger yang ada harus mengikis perlahan-lahan cara berhubungan yang lebih personal melalui surat ataupun selembar kartu lebaran untuk si Eyang?

Wednesday, January 17, 2007

Setahun milist 80's

Kemaren tanggal 16 Januari 2007, genap setahun milist nista 80's berdiri. Kalo para pembaca budiman adalah penggemar dari blog saya ini..*narcis*, pasti tahu kalau banyak postingan saya yang terinspirasi dari komunitas ini. Mulai dari jadi "gilanya" saya hunting lagu jadul 80's, ketemuan smpe karaokean sama temen2 yang saban tiap hari ketemu di warung conf YM, dan terus lanjut ikutan gathering orang2 najong ini di Jkt. Biar link ke blog 80's sudah lama sebelum join ke milist, tapi di milis ada celoteh member-membernya yang jadi bikin seru.

Setelah kena demam 80's, saya merasakan banyak hal yg bikin hidup lebih hidup!! kehadiran temen-temen baru yang bejibun, dan belakangan bagi saya udah seperti saudara/keluarga sendiri. Meskipun komunikasi member komunitas ini sehari-hari hanya lewat email/chating/sms/telpon, tapi tidak lantas menjadikan kualitas komunikasi kita berkurang.

Selain itu lewat media internet ini jarak dan waktu yang terbentang sudah gak ada masalah lagi buat kita. Ajang mencela dan bercanda lewat warung conference YM tetep berlangsung tiap hari, tiap saat member login ke kompie masing2...haha...Saya sendiri alhamdulilah sudah banyak kontak/kenal dengan member lokal yang ada di Jkt, Sby, Bandung, Bali, Kediri, Malang, Yogya, Semarang, etc....sampai member yang tinggal di luar negeri (Aussie, USA, Belanda, Jepang, Austria, etc). Saking banyaknya mungkin butuh waktu 3 hari lamanya untuk menuliskan nama mereka satu-satu disini..*hiperbola mode on*.

Punya banyak teman adalah berkah tersendiri bukan ?? Saya jadi gak khawatir lagi bakal ngerasa sepi kurang teman saat suatu saat langkah kaki membawa saya menginjak kota-kota dimana mereka tinggal. Dan satu hal yang sangat saya syukuri tentang mereka adalah bahwa willing to share mereka sangat besar! Mulai dari berbagi nostalgia masa itu sampai saling melengkapi koleksi-koleksi lagu jadul. Lihat aja flashbacknya pada postingan yang ini. Terinspirasi untuk bisa berbagi koleksi lagu-lagu 80's yang ada, saya akhirnya create account di multiply. Dari jejaring multiply ini juga saya kenal banyak lagi teman-teman yang lain di luar komunitas 80's yang mostly saling berbagi selera musik dan ide yang sama.

Selain hal-hal di atas, di sisi lain join di komunitas 80s bisa jadi ajang katarsis buat saya numpahin stres kerjaan sehari-hari. Waktu kerjaan lagi kenceng and perlu konsentrasi, lagu 80's jadi menu wajib di music player , pas suntuk/bete/pengen banting kursi/ or pusing sama si Bos tinggal withdrawal and minta di invite ke room conference nista....haha...

Terima Kasih Yaa Allah atas segala nikmat ini :)

Berikut kopipes-imel ucapan ultah saya ke milist :

HAPPY BIRTHDAY MILIST NISTAKU !!
Semoga kegilaan yang ada di milis ini bisa membawa berkah buat
member2nya, masyarakat, bangsa dan tanah air !! *kok kayak ucapan
lahiran anak nyakk* .

Gak kerasa juga udh hampir setahun juga gw join. Sejak join, tiba2
semacam ada turning poin di kehidupan gw..*halah!* which is gw kena
80's madness (especially perkara lagu jadul!). Tapi satu hal yg paling
penting dan bikin sangat2 bersyukur menemukan komunitas ini adalah
bahwa disini gw dapet sahabat2 dan temen2 baru yg super asyikk, super
ramah, and super gila sharing!!

Semoga ke depan kegiatan2nya bisa lebih berwarna.
Keep inspiring, caring and sharing :)

Apey
"gw suka ma loe-loe padha man...loe semua orangnya asyikkk man!!
(Mickey said @ first 80's gathering)

Thursday, January 11, 2007

End Year Holiday - Yogya ( part 2 - end )

Pagi-pagi sekali kami semua, Sam & Yenny, Mamat, saya dan Cika berangkat dari Piyungan menuju ke Benteng Vrederburg di Malioboro tengah kota. Sambil menunggu yang lain, section foto-foto narcis gak kelewatan dgn latar gerbang Vredeburg yang tentu saja belum buka di jam 6 pagi itu. Liat aja kenistaan itu disini. Dari sini rombongan Goblogger dengan bis + motor melanjutkan perjalanan ke Kaliurang lokasi outbound. Sepanjang perjalanan ke arah Kaliurang, gunung Merapi yang mempesona di kejauhan rasanya mengundang setiap mata yang menatap untuk menghampirinya dan melihat "gejolak" yang ada didalamnya. Lah kok pas liat merapi, saya jadi inget pesenan temen-2 kantor yang minta oleh-2 bawa Mbah Marijan buat ngebantuin Timnas nyetop semburan lumpurnya lapindo..hehe..

Foto-foto outbound selengkapnya bisa dilihat di sini. Dari foto-foto itu rasanya udah bisa banyak bicara tentang gimana seru dan hebohnya disana. Yah secara peserta outboundnya orang-2 blog, yiukkk kita liat ulasannya di sana, sini, dan di sini juga :). Di penghujung acara outbound saya sempat mendapatkan kenang-kenang dari Sam berupa buku Flash-flash, terbitan ke-3 karya temen-temen dari komunitas blog family. Thanks banget yaaa Sam..sering-sering deh kasih gretongan gitu..hehe…Keep the excellent writing yaaa…Acara outbound berlangsung sampai jam 3-an sore dan kami semua pulang dari titik awal di Vredeburg pada pukul 5 sorenya.

On the way pulang ke hotel, saya berdua Cika masih menyempatkan diri jalan di Malioboro maksud awal buat cari makan sebelum balik ke hotel. Cuman yaa mata anak milist 80’s kayaknya gak bisa nggak nengokin lapak kaset bekas yang ada di depan pasar Bringharjo. Kaset-kaset lama yang dijual???!?!....slurpppt….bikin ngilerrr benernya. ! Saking banyaknya yang ada saya malah bingung mana yang kudu dibeli buat di rip ke Ghia..*teteup*. Sempet telpon Owenk 80's, salah satu penggila kaset jadul Pasar Jatinegara buat nanya-nanya. Tapi karena kondisi body yang udah capek abis outbound plus rasa lapar yang mendera, akhirnya gak bisa konsen buat dipilih dipiliihhh kaset deh...alias gak satupun yang terbeli…hiks…

Besoknya acara udah legaan, tinggal belanja Bakpia buat oleh-oleh, dan beberapa barang lagi di Malioboro/Pasar Bringharjo. Badan yang pegel semua pasca outbound gak menghalangi nafsu jalan-jalan buat menyusur Yogya, yang untungnya hari itu bisa saya nikmati dengan sepeda motor pinjeman dari Unai. (ohh bu, I can’t live without you benerrr deh).

Sehabis sarapan, Taman Sari jadi tujuan awal perjalanan hari itu. Maksudnya cuman buat foto-foto narcis sama Cika, tapi hiks..kayaknya tour de Taman Sari ini malah jadi bumeraang buat kita. Gimana nggak? Kita berdua gak ada yang ngeh kalo kompleks taman sari itu luas banget dan struktur bangunannya yang multilevel bikin kita harus naik turun tangga/bangunan yang ada…Gosh…!! Outbound its not over yet !! Dengan terpaksa akhirnya kaki dan paha yang masih ngilu.com bekas hari sebelumnya kudu ngikut tour sampe si bapak guide yang dgn celotehnya berhasil menjerat kita secara halus itu. Tapi rasanya tour pendek itu worth it lagi secara saya jadi bisa ngeliat salah satu situs bersejarah yang kabarnya waktu gempa kmaren sempet porak poranda itu. Foto-foto taman sari komplit ada di sini.

Setelah taman sari, siang itu akhirnya ketemuan juga sama Mas Narendra dari 80’s yang sejak hari pertama saya di Yogya cancel-cancel mulu. Naik motornya si Unai, saya bener-bener menikmati saat-saat bermotor di kota Yogya dalam perjalanan ke studio Eltira radio, tempat mas Rendra gawe. Cuman kok rasanya traffic light di Yogya buuanyak banget dan nunggunya lama nyakk..hehe..Sampai di Eltira Mas Rendra udah nungguin saya yang sebelumnya udah telp bolak balik buat nanya arah ke studio. Maturnuwun mas kmaren udah boleh gangguin di kantor buat ketemuan dan makasih oleh-oleh lagunya yaa..

Pulang dari Eltira, Unai dan Gita udah nungguin di penginapan buat cari bakpia Pathok langsung di tempat pembuatannya di area Pathok. Dari situ lanjut ke acara peringatan ulang tahun ibundanya Sam di Piyungan lagi. Dengan bermotor ria, 4 ibu-ibu ini berasa jadi renegade wati karena kudu menyisir pinggir kota Yogya sampai kurang lebih 45 menit lamanya. Perjalanan menuju ke Piyungan malem itu terasa panjaaaang dan lamaaa manakala kami sempat terlewati oleh hujan deras sesaat. Untungnya sang hujan gak berlangsung lama, ngerti kali yaa..secara kita kan gak mau bertampang lecek sebelum datang di acara ultah gitu loh. Acara ultah Ibunda Sam malam itu jadi akhir dari kegiatan liburan saya di Yogya kmaren. Boleh ngintip ulasannya si Sam tentang ultah itu disini.

Gak terasa waktu 4 hari yang terlewatkan disana jadi kenangan tersendiri di akhir dan awal tahun baru ini. Denyut kehidupan Yogya sudah tidak menampakkan lagi bahwa tahun lalu kota ini pernah di nestapakan oleh bencana gempa. Saya sendiri hanya mendapatkan bekas bencana gempat tersebut pada beberapa bagian dari bangunan kompleks Taman sari yang retak dan juga bangunan patok pojok kraton di dekat tempat saya menginap yang hampir hancur. Selebihnya itu, Yogya memang banyak menawarkan hal yang menarik untuk dinikmati, mulai dari tempat budaya bersejarahnya, wisata kuliner, dan juga keramahan dan sambutan hangat warganya sendiri.

Maturnuwun Yogya……..*sambil inget-inget lirik lagu Yogyakarta-nya Katon*

Monday, January 08, 2007

End Year Holiday - Yogya ( part 1 )

Yogya jadi tempat tujuan saya untuk menghabiskan waktu di penghujung tahun kemaren. Selain liburan dalam rangka men-defrag saraf otak yang udah klimaks oleh badai kerjaan akhir tahun yang aujubilah tapi agenda utamanya adalah untuk join acara GoBlogger gathering tgl. 1 Januari-nya. Sebenernya udah sejak tahun lalu, Unai dan Sam nyeret-nyeret buat ikutan kumpul di Yogya di tahun lalu, cuman jadwalnya gak klop sama kejar tayang kerjaan. Gathering kali ini alhamdulilah waktu penyelenggaraan bisa dikompromikan dengan kerjaan dan akhirnya saya bisa meluncur ke Yogya. Karena banyak hal yang pengen ditulis disini, mudah2-an the damn block writers gak menghambat tulisan-2 mendatang seputar Yogya trip.

Untuk gathering kali ini, rupanya bukan hanya Unai dan Sam aja yang berkoar-koar jauh-jauh hari, ada satu lagi Jeng Gita yang telaten buat neriakin di SB or SMS buat mengkonfirmasi saya ikutan gathering kali ini. *berasa liat Gita bawa hula-hula cheerleaders sambil teriak-teriak…ikuttt.ikuttt…..* haha..

Setelah bisa dipastikan kerjaan beres dan bisa ditinggal buat liburan akhir tahun ini, so mulailah hunting dimulai, dari mulai hunting tiket kereta dan penginapan (krn peak season liburan), juga mulai nyari temen blogger dari Sby dan sekitarnya yang bisa diajak or juga berharap teman-teman nista di milist 80an Jakarta ada yg mau ikutan. Untung akhirnya ada Cika temen kantor yang nemenin jalan ke Yogya. Cika…thank you ya bu udah nemenin cari daster batik di Bringharjo..hahaha.

Jadilah tgl. 30 kmaren saya berdua Cika, dengan Kereta Sancaka meluncur ke Yogya. Lah apess..krn ada kereta yang anjlok di lintasan yang akan dilalui Sancaka, walhasil kereta kami telat 4 jam !! Selama di perjalanan udah padha di SMS-in sama SAM, UNAI juga mas Rendra temen 80an di Yogya. yang pastinya udah sangat menantikan saya di Yogya…*GR mode on*. Kereta sampai Yogya di jam 4.30-an molor hampir 4.5 jam dari jadwal yg harusnya 12.15. pweufff…capeeee deh.

Gak lama setelah chek in dan istirahat bentar di penginapan yang udah dibookingin sama Unai…(jengg tengkyuuuu so much), temen2 blogger yang mostly dari Cah Andong udah padha nyamperin ke hotel. Eh ketemu juga akhirnya sama Pribagus yang sebelumnya cuman kontak di warung 80an aja. Happy Puppy Karaoke langsung jadi tujuan tempat meluangkan kenarcisan dan kenistaan dalam gerak dan lagu..halah !! Generasi Nia Daniaty/Dian Piesesha VS Nidji/Radja…haha…

Gaya nista generasi "gelas-gelas kaca" VS "Nidji" in action

Hari kedua, hiks…kelewatan Shalat Idul Adha krn saking capeknya and gak kebangun di hotel…(Ampunilah dosa Kami Yaa Allahh…). Rasa laper dan pengen segera jalan-jalan di Yogya, langsung mendorong langkah kaki untuk segera bangkit dari tempat tidur. So, setelah bersiap, mulailah saya berdua Cika berbecak ria untuk cari gudeg buat brunch. Tujuan semula sebenernya pengen ngeliat acara Gunungan Idul Adha di Kraton, cuman karena informasi yang saya terima di internet kurang ada yang mengkuatkan dan seharian itu hujan mengguyur Yogya, akhirnya skedul di switch ke jadwal shoping !! *teteup*. Menyusur sepanjang Maliboro, berburu kaos Dagadu di Malioboro Mall and UGD Pakuningratan plus pasar Bringharjo dan berakhir makan Gudeg (lagi!!) di area Wijilan yang terkenal itu. Eh iya…saat naik becak itu, saya berkesempatan untuk mengasah kembali bahasa Jawa Krama Inggil yang sudah lama tidak saya pergunakan. Ternyata saya harus malu mengakui kalau saya hampir kehilangan bahasa Jawa halus itu karena udah gak pernah dipakai lagi dalam percakapan sehari-hari. Memang relatif sejak eyang putri meninggal pelan tapi pasti kemampuan kromo inggil saya menghilang..hiks..

Waktu shoping terpaksa kudu di arrange karena Sam dan si Tukang Argo ini udah mau jemput untuk acara BBQ tahun baru di wilayah Piyungan. Sempat panik habis waktu Telkomsel sempet gangguan bbrp saat, krn saya jadi gak bisa kontak-kontak untuk confirm sana sini. Malam pergantian tahun baru itu saya lewatkan bareng sama keluarga besar si Sam yang so amazinggg!!! ramah dan hangat menyambut saya yang notabene baru saat itu ketemu dengan mereka. Sammy, your family so awesome !! thanks a lot to let me being there. Sehabis BBQ dan maen kembang api di malem itu, segera aja badan kudu disiapin buat acara outbound di tanggal 1-nya.

to be continued