Monday, March 27, 2006

Wapo

Udah lama mau posting ttg ini cuman baru ada waktu buat nulisnya. Bbrp waktu lalu temen2 gang masa kuliah yang masih tersisa di surabaya bikin acara ketemuan bareng, buat sekedar kangen-kangenan, berbagi cerita seputar karir dan keluarga. Sudah menjadi semacam penetapan yang tidak resmi buat kumpulan sohib masa kuliah saya, bahwa tali silaturahmi yang sudah kita mulai di jaman kuliah dulu kudu terpelihara melalui acara ketemuan atau reuni kecil2an seperti ini. Yah maklum…teman2 sekarang sudah menyebar dan menjalani takdir hidupnya masing-masing dengan domisili yang menyebar dari mulai Riau, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Bali sampai Palu. Tapi rupanya jalinan persahabatan sejak masa kuliah sudah terlalu merekat erat untuk direnggangkan hanya dengan jarak yang berjauhan. Maka setiap ada salah satu teman yang lagi mudik (karena rumah orangtua mereka masih asli dari Surabaya) atau lagi dinas ke Sby, selalu disempatkan untuk acara ketemuan. Agenda setiap ketemuan sih tetap : ngobrol dan makan !

Ketemuan yang terakhir kmaren pas ada kedatangan ibu ini dinas ke sby. Buat tempat ketemuannya giliran di salah satu tempat makan favorit kita waktu kuliah dulu. Udah gak terhitung berapa kali saya dan gang makan di tempat ini. Bagi para pembaca postingan ini dan pernah beredar di surabaya (majalah kalee…) pasti pernah makan atau paling tidak mendengar nama WAPO. Opo sih wapo ? Ya wapo=warung pojok. Just simple like that.!! Udah lupa kapan tepatnya wapo berdiri. Sekitar thn kedua/ketiga kuliah saya..92-an something…*halah! ketahuan angkatan tuwir lagi”. Yang jelas sejak awal dibukanya, tempat makan ini selalu rame dikunjungi orang, khususnya mahasiswa. Selain terletak strategis di kawasan kampus depan kampus B Unair tepatnya di pertigaan Jl. Dharmawangsa & Jl. Karangmenjangan, juga karena suasana/atmosfir keakraban yang ditawarkan lewat interiornya plus makanan yang dijual cukup murah dan porsinya buanyak…cocok buat kantong mahasiswa yg nge-kost apalagi. Gak melulu anak2 Unair yang kenal tempat ini tapi juga dari kampus lain pasti tahu wapo. Letaknya yang di pinggir jalan persimpangan menuju kawasan perkantoran dan kampus disekitarnya rasanya jadi membawa hoki banget karena mau gak mau orang harus menolehkan kepala ke tempat yang selalu ramai dengan parkir sepada motornya yg jadi eye catcher (maklum..pengunjungnya kala itu mayoritas anak kuliahan).

Mengenai porsinya yang banyak, emang sudah divalidasi oleh beberapa temen yang sempat kesana. ” Porsinya kayak porsi orang yang lagi marah” kata bapak ini Bonnet via chat di YM. Secara dari Kalimantan, nampaknya dia adalah salah satu penikmat wisata makan di Surabaya saat dia harus dinas ke Sby deh.. J . Seberapa banyak sih? liat aja tuh porsi nasi goreng waponya yang bejibun. Buat yang cewek dan daya tampung perut terbatas, cocok banget kalau ngajak makan temen yang suka jadi penanggung jawab penyapu piring alias "recyble bin" hehe... Belom lagi suasana interior yang terkesan ramah dan welcome, kalau nggak karena sudah banyak yang antre buat nunggu meja kosong, rasanya mau berlama2 ngobrol disitu. Gak heran kalo Sam pernah bilang kalau punya banyak kenangan di tempat ini. Mungkin ada banyak orang yg akan mengamini hal itu krn emang tempat ini asyik buat dining out pas kencan malam mingguan semasa remaja..*aisshhh.. ..*

Setelah beberapa tahun gak pernah makan lagi di tempat itu karena daerah "beredar" saya yang lebih keluar kota Surabya, pertengahan tahun lalu saya bersama teman makan siang disana. Tapi ternyata setelah masuk ke situ jadi kecewa karena suasana tenang dan akrab kala itu sudah tereliminasi dengan makin padatnya tamu dan suara hingar musik top 40 dari sound system yang harus beradu dengan suara kendaraan dari tepi jalan. Belum lagi parkir yang susahnya amit amit karena lahan parkir yang tersedia sudah tidak memadai lagi. Perubahan arah lalu lintas di sekitar jalan itu nampaknya memperparah kesan crowdid. Nggak disadari ternyata dengan semakin dikenalnya tempat ini, saya jadi kehilangan atmosfir cozy yang dulu sudah stamp in di otak saya. Setelah itu saya jadi malas untuk makan di tempat itu lagi , sampai akhirnya ...............................

Bulan lalu, si Dudy teman kantor saya bilang bahwa wapo buka tempat baru yang lebih gedhe di daerah Kayoon. Saya sempet tidak tertarik untuk mencoba tempat baru itu, karena saking kecewanya dengan waktu terakhir saya makan di tempat lama. Tapi pada satu kesempatan akhirnya dengan beberapa teman makan disana dan…..saya terbengong2 !! Wapo di tempat yang baru sekarang maha luas….boleh dibilang sekitar 10x luas tempat yang lama.!! Gak usah pusing masalah parkir krn sekarang lahan parkir super luas. Macam meja yang disediakan juga udah variatif. Mulai dari untuk 2 orang, 4 org, 6-8 sampai yang 20 orang satu meja. Gak heran waktu ketemuan kemaren meja yg paling banyak kursinya itu rame juga krn dipakai juga untuk reuni. Ternyata bukan cuman gang saya yang refer tempat ini buat ketemuan reuni.


Menu favorit sejak dulu selain nasi goreng wapo : just apokat dan salad buahnya yang segerrrr...




Well, mungkin pemiliknya tahu bener bagaimana memanage tempat usahanya yang sudah jadi tempat nongkrong arek-arek suroboyo ini dan butuh pengembangan space karena overloaded. Dengan kombinasi keleluasaan, menu yang variatif dan harga bersaing..*waduuhh..kok kayak blog wirausaha gini yah* walhasil..voila !! gambar2 yang saya sempat ambil disana. Puas bener kemaren ketemuan disana, murah meriah dan atmosfir kangen-kangenan makin kental karenasuasana akrab yang saat ini tercipta sama dengan masa kuliah yang penuh cerita dulu. Suwerr mewerr..ini bukan promosi !!

...and friendship foreva !! ki-ka : Tasya & mom's Ella, Boi, Nining, Hasril, Apey & Vita .

Ada yang pernah makan di wapo ?? atau ada yang punya tempat makan yang gak ada matinya kayak wapo gak ? Sekali2 coba ganti lempar2-an wisata makan ahh......yukkk tangkap....Unai di Yogya suka makan kemana? Elen, sik eling wapo tho jeng? Wah..agak ragu nih mau ngelempar ke Doel secara dia suka masak daripada makan di luar....tapi gpp ahh..ayo tangkap Doel *maksa*, Bevy , di Taiwan gimana tuh ? siapa lagi yaa...hmm...mau ngelempar Zuki juga buat postingan ringan2 gini ahh..ditungguin review wisata makannya ya..* ngeces ngebayangin yg enak2* :)

Friday, March 10, 2006

Clairvoyance

Prolog
Dia : I’ve had one time when I was have a very bad night mare at my bungalow in Thailand.
Saya : really ? how was it ?
Dia : I feel like someone pointed a gun at me and want to shoot me so angry.
Saya : wow….!! and ?
Dia : The day after I have that dream, I heard a bad news that one of my childhood friend also my relative at back home Norway was dead shoot with long gun. A man who shot him has the same name with the guy who want to shoot me on my dream in spite of they are different person.
Saya : my God !!
Dia : I don’t know what is that but It couldn’t be coincident.
Saya : what else ?
Dia : The other time, I feel like in the middle of fire, big explosion, not clearly where I am. Two days after, I was told that one of my neighbor car had crashed and jumping in to the ground hole and burnt.
Saya : ohh…..*terbengong*
Saya : Do you think its a sixth sense ?
Dia : I don’t know what that’s it and I just can’t control it . I feel like it kind reminder of what will gonna happen to somebody related or close to me.
Saya : yeah..It seems like it turn to you kinda a messenger of what will happend.
Saya : or .......is it a clairvoyance ?

Saya hampir tidak percaya bahwa cerita ini keluar dari mulut si Magne. Sedikit cerita tentang Magne, dia adalah salah satu teman chat saya sejak 6 tahun yang lalu. Pertama tahu dari icq dan lanjut sampai sekarang lewat YM. Meski berasal dari Norwegia tapi dia lebih sering menghabiskan waktunya di Asia. Sejak awal saya tahu dia, nurut saya dia tuh tipe solitude advonturir bangett...boleh dibilang dalam setahun dia hanya beberapa bulan saja tinggal di Norway, selebihnya dia akan mulai melalang buana. Menjelang musim dingin yang extreme di Eropa dia akan terbang ke Asia dan lebih banyak menghabiskan waktu di Thailand, tempat dimana dia feel’s home. Selain sudah terlanjur jatuh cinta dengan Thailand, dia juga suka Kamboja, Myanmar, Vietnam. ”Semakin lama saya sering tinggal di Asia, saya jadi gak merasa pulang kalau saya balik ke rumah saya di Norway” itu yang dia bilang ke saya minggu 5 Maret kemaren. Ini adalah kali kedua dia ke Surabaya cuman buat kopdaran .....*hehehe...kopdaran yg jauhhhh yaaa* :)

Well, postingan kali ini bukan mau ngomongin tentang Magne tapi terinspirasi oleh cerita dia tentang pengamalan dan mimpi buruk yang dialami tapi kemudian diikuti oleh beberapa kali kejadian nyata mempunyai pola sama dengan mimpinya...there's something about to talk right ? Secara a big HOW and WHY yang ada di kepala saya waktu denger si bule asal belahan bumi Eropa sana yang biasanya tidak akan peduli dan percaya dengan hal yang sifatnya superstitious /takhyul seperti ini. Tapi ceritanya yang berintonasi curhat dan di akhir cerita dia bilang kalau sudah capek harus seringkali menerima penglihatan2 dan pesan2 seperti ini, membuat saya kembali lagi terusik untuk mencermati kembali masalah clairvoyance.

Boleh dibilang saya termasuk orang yang skeptis sekaligus curious tentang hal-hal yang menyangkut phenomena parapsikologi ini. Sebelumnya saya juga termasuk yang tidak mempercayai existensi hal-hal yang masih tidak bisa dinalar secara ilmiah ini. Seperti halnya pertanyaan kecil yang mengawali diskusi saya dengan dia :

Magne : ”Do you believe in ghost thing?”
Saya : “yeah…I do believe in someway, such thing does exist”

Tetapi diskusi kemudian beralih lebih ke masalah content/pesan yang tersampaikan di balik mimpi buruk si Magne ini daripada ngomongin takhyul/hantu dan “penampakan2” lain yang someway somehow pernah saya rasakan dan akhirnya merubah persepsi saya bahwa masih ada ”alam” lain yang harus saya akui keberadaannya.

Bagi yang belum pernah tahu apa mendengar apa itu clairvoyance, berikut ini nurut wikipedia :

Clairvoyance is defined as a form of extra-sensory perception whereby a person perceives distant objects, persons, or events, including "seeing" through opaque objects and the detection of types of energy not normally perceptible to humans (i.e. radio waves). Typically, such perception is reported in visual terms, but may also include auditory impressions (sometimes called clairaudience) or kinesthetic impressions.

Kalo saya boleh menjelaskan dengan kata-kata sendiri singkatnya clairvoyance adalah kemampuan indra manusia untuk mempersepsi atau menerima pesan-pesan yang tersampaikan melalui obyek, orang-orang ataupun kejadian2 tertentu yang tidak bisa diterima oleh manusia pada umum/normalnya. Pesan ini bisa melalui hal-hal yang kita lihat (visual/penglihatan), ataupun juga melalui audio/pendengaran.

Kalo dilihat pola yang sama antara isi mimpi dan kejadian nyata yang diterima Magne, bisa saja dikategorikan masuk dalam fenomena ini. Tapi saya juga masih meragukan karena saya tidak punya referensi lebih dalam lagi untuk menjelaskan hal ini. Menarik sekali untuk mencermati fenomena yang sampai sekarang masih jadi perdebatan dan kontroversi tentang kebenarannya karena penelitian ilmiah yang belum juga menemukan jawaban untuk menjelaskan terjadinya kejadian seperti ini.

Lebih lanjut lagi pendalaman tentang hal ini akan membawa ke penjelasan tentang masalah hypnosis, telepati dan fenomena parapsikologi lainnya.

The term clairvoyance is often used broadly to refer to all forms of ESP where a person receives information through means other than those explainable by current science. Perhaps more often, it is used more narrowly to refer to reception of present-time information not from another person, there being other terms to refer to other forms: telepathy referring to reception of information from another person (i.e. presumably mind-to-mind); and precognition referring to gaining information about places and events in the future. The term clairsentience is often used in reference to psi phenomena falling under this broader context.

Saya sendiri mengetahui isitilah clairvoyance ini setelah membaca buku Mata Ketiga - T. Lobsang Rampa tentang biografi seorang tibetian yang dalam trainingnya untuk jadi Tibetian Budhis harus mengasah indera sensori nya yang lebih sering disebut ”aura” agar bisa lebih peka terhadap keadaan atau peristiwa yang terjadi disekitarnya. Jadi pertanyaannya : apakah kemampuan ini bisa di latih ? Apakah semua orang bisa memiliki kemampuan ini? dan terakhir...ada gak temen-temen yang punya pengalaman yang sama dengan Magne ?


Friday, March 03, 2006

Ugggghh…..LEGAAAA….!!!

Gak tau mau kasih judul apa postingan kali ini…cuman bingung gimana mau ekpresikan kelegaan yg teramat sangat!! Setelah 5 hari belakangan yang super menegangkan buat tim ISO, akhirnya closing meeting audit sore tadi menyimpulkan bahwa perusahan tempat saya bekerja dinyatakan PASS utk memperoleh sertifikat QMS ISO 9001 : 2000 !!! …..plooonggg…….amiennn…

Wah saking senengnya kalo bisa saya kasih emoticon di blog ini, pasti saya pasang orang lagi jingkrak2 deh. Mumpung aura yg sangat membahagiakan itu masih melekat pekat dan sisa2 air mata haru masih terasa makanya pengeen segera posting di blog. Yang jelas hari ini jadi klimaks dari seluruh persiapan project ISO di kantor yg sudah dipersiapkan sejak thn lalu. Terbayar sudah hari2 yang menguras fisik dan emosional selama kurang lebih hampir 2 bulan untuk persiapan intens internal audit maupun pre-eliminary audit.

Buat saya sendiri, preparation project ISO ini rasanya jadi yang paling menegangkan sepanjang sejarah karir di perusahaan ini, selain juga jadi project besar pertama buat perusahaan karena melibatkan kesiapan seluruh departemen agar bisa sama-sama mencapai tujuan sertifikasi. Kali ini saya baru benar2 merasakan team work yang solid dari PIC masing2 departemen. Rasa kebersamaan dan solidaritas antar departemen saya rasakan telah mampu membuat langkah menjadi ringan untuk terus maju melangkah.

Persiapan untuk menuju ke hari Kamis 2 Maret kemaren saat departemen saya (HRD) diaudit jadi hari-hari yang mengalirkan deras ke dalam aliran darah hormon adrenalin *powered by Berocca* plus caffein dari ber-sachet2 kopi yang saya minum. Kondisi fisik harus dijaga utk tetap bisa bertahan dengan jam-jam kerja yang “tdk sopan” menjadi 14-16 jam setiap hari dan kehilangan weekend karena Sabtu masih harus masuk dalam 2 bulan ini. Belum lagi cuaca hujan angin petir gledek yang bagaikan tarian pemanggil penyakit alergi dingin, pilek, sesak plus teman2 kompleksnya yang biasa datang.

Rabu malam 1 Maret jadi persiapan akhir yang mengharuskan saya baru keluar kantor jam 11.30-an malam. Setelah pagi tiba, walaupun udah mencoba tetep stay calm, tapi tetep aja rasa nervous berkepanjangan mulai menghinggapi. Gimana nggak tegang kalo jadwal audit utk departemen saya di undur-undur terus dari jam 9.00 - jam 10 – 10.30 dan akhirnya ditunda sampai setelah makan siang jam 1. Ketegangan itu jadi terkumulasi menjadi migrain yang seperti biasa tidak mau begitu saja pergi dari kepala. Namun alhamdulilah masa paling sulit bisa terlampaui dengan tidak adanya finding kesalahan bagi departemen saya. Lucunya saya tidak bisa langsung merasa lega segera setelah proses audit itu selesai. Malah kamis malam tadi saya makin dibuat gak bisa tidur! setelah sempat terlelap sebelum sempat sembahyang Isya, saya bangun jam 12 utk shalat dan habis itu gak bisa tidur lagi..!!

Dan itu semua terjawab sampai tadi sore saat menunggu “vonis” dijatuhkan dari hasil closing meeting……ughhhhhh…….gak kerasa air mata ikut merayakan berita gembira itu. Langsung saya cari teman2 seperjuangan ISO dikantor. Fey, karib gw dari IE jadi orang yang sekali lagi mereconfirm hasil meeting sore ini. Gak rela nangis sendirian, HP langsung dial ke nomer sahabat saya shelly dari dept QA yg udah keburu pulang karena closing meeting sudah melebihi jam kantor ...dan ahaa…..berhasil juga saya bikin dia ikut2an terisak dari ujung sana secara tingkat stres dia tidak lebih rendah dari saya. Then gak lama setelah para auditor meninggalkan tempat, semua orang sudah bisa kembali tertawa lepas yang entah sejak kapan tepatnya menghilang dari wajah mereka masing-masing. Pokoknya hanya tawa dan olok2 masa-masa audit yang jadi bahan joke sore tadi. Puassss banget bisa kembali merilekskan otot2 wajah yang tegang…kepuasannya bahkan melebihi rafting balas dendam tempo hari….hehe…

Untuk ikut merayakan keberhasilan ini saya pengen share saat2 ini for say thanks to : *serasa dapet Oscar kalee *.. Bevy, mbak Okol, Unai, Hannie ...thx atas kesabaran untuk menantikan updetan blog ini, Isna, sori nih PR mu yang aneh-aneh buat next posting yaaa, Sam, makasih udah bbrp kali nemenin onlen di YM pas hari-hari kejar tayang and lembur sabtu di kantor. Maaf untuk temen2 blog dimana saja berada yg sudah dikecewakan oleh status idle saya, dan terakhir buat Dudy and mboel, duo gamul sohib gilaa saya yg udah bikin hari2 ISO lebih hidup !! without you all…I am nothing !!

Ugghhh…..seneng banget rasanya bisa kembali mengaktifkan blog sekaligus mengakhiri masa idle :)