Monday, November 13, 2006

Turntable Warisan Papa

Sejak saya kenal milis 80-an, (doohhh yaa gara-gara komunitas ini skrg saya berasa hidup, dan bernafas dalam era 80an lagi.....I’m stuck in 80’s!!), saya jadi tahu gimana sih cara ngedapetin lagu-lagu yang dulu cuman bisa dinikmati dalam bentuk pita kaset. Ternyata lagu-lagu jadul yang kini bisa dinikmati kembali dalam format mp3, adalah semata-mata hasil apa dari yang dinamakan teknologi ripping. Apa itu ripping ? Salah seorang sahabat saya di 80-an yang saya sembah-sembah karena jago ripping plus sharing lagunya, sampai-sampai saya juluki dia sebagai Ghia the ripper (belakangan diplesetkan teman-teman sbg Ghia Pemerkosa..haha..) menuturkan ala bapak guru kepada muridnya proses ripping itu disini.

Perlahan tapi pasti, seperti yang udah pernah saya postingkan disini tentang proses recollecting lagu-lagu jadul hasil sharing di antara warga 80an, pelan-pelan juga saya mulai belajar untuk menikmati beberapa macam musik dari generasi bahkan sebelum 80an. Mulai dari soundtrack film-film klasik/thn 70-an, juga beberapa grup/penyanyi oldies yang dulu mungkin pernah jadi idola Bokap/Nyokap kita, mis : Andy Williams dan Beegees. Kedua nama tersebut hanya sekedar contoh dari jajaran Evergreen artis yg lagu-lagu mereka tidak lekang oleh jaman..at least oleh saya pribadi loh ya. (hmm pastinya agak susah dicerna sama generasi Peter Pan/Radja saat ini...errgh!). Entah kenapa saat dengerin lagu-lagu mereka, ada rasa sentimentil nostalgia yang dalem...*halah!*. Pikiran serasa dilontarkan kembali ke masa-masa yang bahkan saya sendiri belum lahir pas lagu-lagu itu pertama kali ada. Ditambah lagi beberapa waktu yang lalu, saya dapet ”bingkisan lebaran” dari teman lain di 80an yang kirim lagu-lagu klasik non English (sebagian besar bhs. Prancis), yang punya stream oldies gitu...wahh berasa mengharu biru saya waktu dengerinnya. Ihras kakakkyuu..tengs so much buat Charles Aznavour , Enrico Macias dan teman-teman yaa....excellent collection !! :)

Adalah obrolan via email seputar musik dengan Mas Wowo (temen 80an juga) yang membuat saya kembali terusik dan inget bahwa di rumah ada turntable warisan papa almarhum berikut sejumlah piringan hitam-nya (PH). Koleksi PH Papa yang tentunya adalah artis-artis era 60-70 untungnya masih terawat dengan baik. Gak tahu termasuk langka apa enggak..tapi busyettt ! saya masih nemuin album Beegess 1st disini, Jim Reeves , Connie Francis, Engelbert Humperdick, dll. Ada juga PH dari soundtrack film classic Love Story yg terkenal itu. Sedangkan untuk penyanyi Indonesia ada Koes Plus, Mus Mulyadi, Bob Tutupoly, Panbers, dll. Saya jadi tahu Papa Alm demen bgt sama Koes Plus and Jim Reeves krn 2 artis ini saya nemu lebih dari 3 albumnya.

Sayang, sampai detik ini pun belum pernah saya nikmati alunan suara dari turntable itu karena rusak. Nah sejak sering ngobrolin tentang LP sama Mas Wowo, tiba-tiba aja saya jadi penasaran sama barang turntable itu yang sudah sekian belas tahun lamanya tidak lebih dari sekedar barang antik untuk dipajang di rumah ketimbang untuk dimainkan. Berasa ada dorongan saya untuk usahain gimana supaya bisa dapet dengerin kembali PH-2 itu. Bayangan saya kalo nih LP udah bisa diputer berarti bisa juga dong di convert jadi MP3 ?? *ngelirik Ghia* ..heheh..

Kerusakan yang selama ini umum terjadi di LP pastinya ada di masalah jarum pemutarnya. Begitu saya cerita tentang kondisi LP di rumah, mas Wowo jadi ikutan gemes dan sampe kapan hari dia jalan ke Jl. Surabaya, buat nyari jarum yang sesuai sama type LP di rumah. Duhhh Mas, makasih loh ya..udah repot2. Namun sekali lagi sayang, rupanya kondisi tone kerusakan LP saya tuh udah parah bgt. Eh iya saya jadi tahu istilah2 part dari LP ini juga dari Mas Wowo..ada tone arm, headshell, cartridge dan stylus. Ngeliat hasil fotosyut saya di LP itu..nurut Mas Wowo sangat sulit buat bikin tuh LP tersebut bisa bekerja lagi. Yaaah nampaknya keinginan saya untuk bisa mengenang Almarhum Papa melalui musik-musiknya harus saya tahan lagi karena hingga kini belum ada titik terang gimana bisa menikmati PH tersebut.

Rasa penasaran saya bertambah sehabis baca artikel tentang turntabel dari harian Kompas, Selasa 10 Oktober 2006 : "turntable diyakini membawa karakter suara yang hingga kini belum bisa ditandingi oleh CD player dan media digital yang lain. ...suara analog dari PH lebih natural, hangat, ekspresif dan musikal. ....." Tuh kan, penasaran gak sih ? teknologi suara analog dari turntable menghasilkan suara lebih berkwalitas daripada hasil digital?? segimana bagusnya sihh ? masih penasaran habiss saya...

Well, mungkin teman-teman pembaca postingan saya ini ada info tentang turntable (tipe included) di bawah ini ? Yiukk boleh di sharing ...

3 BAND RADIO PHONOGRAPH, MODEL SG-945
NATIONAL - MATSHUSHITA ELECTRIC

Labels:

Thursday, November 02, 2006

Rampok Biadab

Apapun yang telah digariskan oleh Yang Maha Esa untuk dialami oleh manusia, haruslah selalu diterima dengan besar hati dan Tawakal. Anugerah ataupun musibah yang datangnya bisa kapan saja adalah pelajaran dalam hidup yang harus diterima dengan ikhlas.

Kalimat di atas mungkin bisa jadi gambaran dari musibah yang dialami salah seorang sodara sepupu. Kerampokan dengan kekerasan!! Mungkin takabur kalau selama ini tidak pernah terlintas dalam benak saya, jika kejadian tragis rampok dan perampasan yang selama ini hanya saya baca maupun lihat beritanya di acara derap hukum/brutal/dsb di TV akan benar-benar dialami keluarga saya.

Kejadian rampok tersebut dialami oleh sepupu saya Mbak SS (50 thn) dan anak satu-satunya Dyaz (20thn), pada hari Selasa sore kemaren. Sore hari itu dia pergi bareng sopir dan Dyaz dengan tujuan ambil meja komputer yang dipesan secara knock down. Pagi sebelumnya mbk SS dan beberapa anggota family lainnya habis seneng-seneng menghabiskan waktu rekreasi mancing bareng kakak dan juga ponakan saya yang masih belum habis libur lebarannya.

Setelah selesai acara mancing, 2 mobil terpisah dengan tujuannya masing-masing. Selisih sekitar 4 jam kemudian, saat si Angga (ponakan saya) belum lagi selesai bercerita ttg gimana FUN nya dia mancing, tiba-tiba nyokap terima telpon dari sepupu lain kalo Mbak SS dan Dyaz udah ada di UGD karena dibacok rampok ! Astaghfirulloh…kaget dan shock banget kita semuaa !! Sesaat kemudian, saya, nyokap, bro dan ipar langsung meluncur ke UGD utk melihat keadaan mereka.

Tidak ada yang mengira kalo hari itu akan berakhir dengan saya, momy, kakak, ipar & keluarga besar kita semua ada di ruang tunggu IRD (Instalasi Rawat Darurat)/UGD Dr. Soetomo, Sby sampai jam 2 pagi ! Masya Allah….luka yang mereka derita akibat bacokan rampok tersebut cukup parah, mbak SS kena bacok clurit tajam si rampok durjana itu di bagian dada, tangan kanan+kiri, dan satu ruas jarinya hampir putus. Dyaz lebih parah lagi, meskipun kena bacokan hanya di satu titik (pergelangan tangan kanan), tapi…Ya Allah..arteri dan syaraf disekitarnya sampai putus!! Nah, luka si Dyaz ini yang lebih jadi attention karena darah yg keluar dari arteri sangat deras dan darah yang keluar sangat banyak. Menurut dokter, tingkat hemoglobinnya sampai drop di level 6 dari 12 normalnya. Alhamdulilah operasi penyambungan urat nadi+syaraf untuk Dyaz maupun operasi penyambungan ruas jari Mbk SS berlangsung lancar.

Saya gak bisa bayangin kuatnya sabetan clurit di rampok yang bisa bikin Dyaz tumbang. Catatan, postur tubuh Dyaz termasuk bongsor utk gadis sebayanya. (tinggi=1,7m, berat= 70kg). Saya pikir perlu tenaga lebih untuk menumbangkan badan sebongosr Dyaz gitu. Rasanya saya tidak bisa membayangkan hal yang lebih buruk dari keadaan tersebut. Meskipun secara hubungan darah saya dan dia memang sepupu, tapi hubungan kami sangat dekat. Mommy saya pun sudah seperti ibu/eyang pengganti secara orang tua sepupu (kakak Mom paling tua) sudah meninggal semua.

Menurut Dyaz yg sempet bercerita sekilas saat saya bezuk kmaren, seluruh kejadian dari mulai si rampok datang menyerang & merebut paksa perhiasan+tas mama-nya sampai selesai, itu hanya berlangsung kurang dari 5 menit !! sangaat cepaatt..sampai-sampai si bapak sopir pun hanya bisa menggigil ketakutan krn senjata mereka yang diayun ayunkan dgn maksud akan melukai siapapun yg akan menghalangi nafsu iblis mereka. Demikian juga beberapa orang include pemilik toko tidak berdaya untuk memberikan perlawanan.

Sampai hari ini mbak SS dan Dyaz masih tergelatak lemah di rumah sakit untuk recovery. Luka secara fisik mungkin bisa diestimasikan waktu kesembuhannya. Tapi luka secara psikis (trauma/shock) mungkin akan memakan waktu lebih lama. Mudah-mudahan mereka berdua lekas diberi kesembuhan dan kekuatan untuk menjalani hidup tanpa dihantui trauma berkepanjangan dari musibah ini. Amienn