Thursday, July 20, 2006

"Kata" di balik peristiwa Zizou itu....

Well, postingan ini harusnya udah publish bbrp hari lalu, secara baru sempat nulis sekarang mudah2an belum terlalu basi ya. Beberapa waktu lalu ada ulasan bagus dari temen kantor yang di share via email seputar "sensasi" final Piala Dunia kemaren. Atas ijin dari sang teman pengirim ulasan tersebut, berikut copy paste nya:

-------- Original Message --------
Subject: Kata
Date: Fri, 14 Jul 2006 16:59:12 +0700
From: Moh Hadi

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar” (QS al-Ahzab: 70).

Orang-orang terperanjat kaget dan geleng-geleng kepala ketika menyaksikan Zinedine Zidane, pemain bola dari Perancis, menanduk pemain Italia. Pemandangan itu bisa bermakna bahwa pada hakikatnya rata-rata manusia tidak suka dengan perbuatan-perbuatan tidak baik, dan menyukai perbuatan baik. Sebagai salah seorang manusia biasa, Zidan agaknya juga berperasaan demikian. Namun mengapa tiba-tiba ia mau berbuat sesuatu yang tak sedap dipandang mata tersebut?

Konon, Zidane kehilangan kontrol diri, ketika suatu kata kotor mengenainya. Kenyataan ini untuk ke sekian kalinya bermakna bahwa kata-kata bisa mengundang berbagai macam bahaya, sebagaimna kata pepatah, “Mulut mu harimaumu.” Itulah sebabnya juga dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengajak kita untuk benar-benar menjaga lisan. Lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang tak baik.

Lebih lanjut, Rasulullah memberitahukan bahwa kata-kata seseorang menentukan kadar imannya. Seseorang yang kadar iman di hatinya tinggi hanya akan berbicara apabila memberi pembicaraannya itu mengandung manfaat. Dengan cara demikian, setiap kata-katanya adalah warisan dari pesan-pesan Nabi bagi kita, sedangkan baginya adalah bagian dari usaha beramal untuk bekal setelah kehidupan dunia. Kalau demikian halnya, mengapa kita mau membuang-buang tenaga untuk mengeluarkan kata-kata yang tidak baik?

Saya langsung mengamini ulasan teman di atas. Someway somehow, saya juga ngerasa harus buat satu postingan disini untuk meng-clarify postingan saya terakhir tentang tragedi kartu merahnya Zidane. Setelah akhirnya terkuak fakta di media massa tentang apa yang sebenernya terjadi di lapangan saat itu antara Zizou & Materazzi, beritanya bisa dibaca disini juga disini plus ada comment dari blogwalker football freak satu ini, wah..jadi ngerasa bersalah udah sempet menghujat Zidane...hiks..*maafkan daku yaa Zizou..halah!*. Terlebih lagi tak bisa dipungkiri bahwa Zidane masih dianggap sebagai pemain terbaik oleh press lewat anugrah Golden Ball-nya, yang dipertanyakan keabsahannya setelah kejadian di final itu.

Postingan teman yang bermuatan moral di atas rasanya bisa jadi bahan refleksi untuk kembali menyikapi dari kejadian sensasional tersbut tanpa harus melihat kembali siapa yang patut dipersalahkan.

Sekali lagi "
mengapa kita mau membuang-buang tenaga untuk mengeluarkan kata-kata yang tidak baik?"

4 Comments:

Blogger Sontoloyo said...

Apa yang kau pikirkan adalah apa yang kau katakan.

kalau menurut buku yang gue baca Pikiran---> perkataan ---> tindakan----> kebiasaan---->karakter---->nasib.

nah sekarang kita bisa tau kenapa nasib orang seperti itu....karena pikiran dan perkataannya.

10:19 AM  
Blogger zuki said...

Sebelum kita 'menjatuhkan vonis' kita pada seseorang, coba kita dudukkan diri kita pada posisinya. Dengan begitu kita mencoba memahami kenapa ia melakukan sesuatu yang menjadi perhatian kita ... sering kali ini bisa merubah total cara pandang kita ...

Jadi ingat tulisan lama ... Cara Pandang

5:26 PM  
Anonymous Anonymous said...

BaLL >> Pey, kita ke rumah Zidane yukk ngasih dukungan moral ...

10:22 AM  
Anonymous Anonymous said...

Betul...lebih baik membuang2 kata "sayang" hehehe... setuju? :P
doel

9:15 AM  

Post a Comment

<< Home