Tuesday, June 02, 2009

Urban Jazz Crossover ~ A place for blend & twist music!

Gelaran event  Dji Sam Soe Urban Jazz Crossover yang baru berakhir minggu lalu dan menempatkan Surabaya jadi kota penutup tour-nya, benar-benar jadi satu show “pelipur lara hati yang luka” setelah saya sempat merasakan beberapa kekecewaan dari Java Jazz 2009 Maret lalu. So kereeeeennnn!! Fantastic show concept & luxurious performance I ever had!  

“Yes We Will!” !!  begitu yang diucapkan oleh Eq Puradiredja (Humania)waktu saya temui di backstage after show, saat mengharap padanya agar event jazz semacam ini bakal sering digelar di Surabaya. Dalam event Urban Jazz Crossover yang digelar untuk kali kedua di Surabaya ini, Eq bertindak selakumusic director

Saya merasakan selama ini tidak banyak event jazz yang digelar di Surabayayang sifatnya festival. Meskipun beberapa kali artis jazz luar negeri sering singgah untuk live in concert, namun jangkauan penontonnya pasti tidak selebar model festival manakala harga tiket yang dipatok akan jauh lebih murah. Saya pikir ini juga jadi salah satu faktor kurang berkembangnya band-band beraliran jazz di Surabaya jika dibandingkan dengan Jakarta atau Bandung yang konsisten jadikota tempat musik lahir dan berkembang.


Dan…..sampai hari ini pun rasanya rasa kepuasan yang membuncah *duh bahasanya!* krn rasa puassss banget nonton kmaren masih terasa didada nih. Puas banget karena suudonisme saya terhadap tiket yang sangat murah banget terhadap mutu pertunjukan ternyata tidak terjadi. Bayangkan saja…hanya dengan membayar 50rb (lima puluh ribu) rupiah, kita udah bisa dapat suguhan yang menakjubkan! Itupun kalo beli online sebelumnya di internet bakal bisa dapat extra 1 tiket..buy one get one free !!  Setelah showpun saya masih nyumpah-nyumpah kalo harga tiket  kali ini sangat memanjakan penonton. Thanks to Dji Sam Soe yg konsisten jadi ambassador jazz di Indonesia.




Pengalaman dan “hukum” menonton Java Jazz udah lebih dari cukup buat pelajaran….datang lebih awal, antri depan pintu masuk lebih depan, then kamu bakal bisa dapat tempat paling strategis yang kamu mau bukan? Ada tempat lain lagi kah yang lebih strategis daripada  “depan, center, tepat di bawah bibir panggung”? Amann!  Pintu dibuka jam 8 tepat, dan sambil menunggu pertunjukan utama, saya jadi punya waktu buat “membaca” bakal kayak apa shownya nanti. Apalagi udah ada sedikit clue dari si Endy ensiklopedia jazz yang udh nonton di Bandung.

Backdrop panggung dengan box box tinggi jadi bikin penasaran, setingan stage yang hanya setinggi 50-an cm, membuat kesan tidak ada batasan yang kaku antara penampil dan penonton. Saking dekatnya posisi saya dengan penampil, kalau mau saya bahkan bisa towel-towel mereka…hehe.. Bertempat di Empire Palace Blauran, dengan kapasitas 2000-an orang menjadikan konser kemaren berlangsung hangat dan akrab. Setelah menunggu 1 jam didalam Ballroom Emprie yang berkarpet cukup nyaman, show mulai  jam 9 tepat (jadi inget waktu antri 2,5jam lebih show Swing Out Sister di lantai JCC yang kotor). 


Eq Puradiredja & Humania tampil pertama kali and say hello to Surabaya dengan lagu-lagu hits mereka. Lepas Kendali, Jelita, Bersama dan terakhir lagu Terserah yang membuat histeria penonton. “kita balik ke pertengahan 90an yaa….kalian udah lahir belum?”. Canda Eqi ke audience yang seperti Java Jazz kmaren penuh sebagian besar oleh ABG arek Suroboyo. Nampak beberapa ABG di depan yg pastinya berusia 18+ seperti syarat Dji Sam Soe, agak-agak bengong pas diajakin nyanyi bareng. Heru Singgih (Keyboard)dan Larry Aswin personel terbaru Humania, membawakan lagu-lagu mereka dengan aransemen yang berbeda dengan sentuhan R&B yang lebih groovy.



Selepas Humania, idle-nya panggung untuk performer berikutnya diisi dgn DJ Creamdi belakang turntable-nya memainkan  lagu-lagu classic disco. Sedaapp!

 Suasana crossover terasa mengental saat Dana rappertampil dan duet bareng Dirabawain lagu “Don’t Stop The Music” dari Yarbrough & Peoplesand lanjut dengan American Boy-nya Estell feat. Kanye West. Kebayang kan dua lagu bertempo disco ini di blending jadi jazzy and hip hop sekaligus..genius! My Funny Valentinedengan gaya jazz klasik mengalun dari duet Dira bareng keyboardist Ali Akbar.  Dira yang saya yakini jadi next Indonesia Diva ini punya rentang suara yang naujubillah tingginya. Sejak Java Jazz lalu emang mencuri perhatian & penasaran dot com banyak orang. Simak interview dengan Dira DISINI.

Suasana makin histeris saat Ari Lasso yang asal Sby tampil membawakan lagu hits-nya Mana Kutahu yang ditingkahi gitar dari Edwin 'Coklat'. Lanjut dengan Hampa yang diaransemen habis jadi lebih jazzy plus penampilan penari ballet! Sungguh suatu suguhan yg impresive.

Kalau pengen tahu gimana rockers going to jazz, Urban Jazz Crossover lah tempatnya. Lagu rockWalk this Way –nya Aerosmith tiba-tiba hadir dariCandil (ex Serieus) dikocok bareng rapper Danadan diimprove permainan gitar Edwin. Belum lagi Lighting & tampilan multimedia yang spektakuler makin nambah histeria massa. Binung rasanya antara pengen selalu goyang dan merekam semua yang dilahap mata di panggung.

 


Lala
, bintang imyut dan cantik tampil kemudian dengan “High & Dry” dari Creep dalam satu aransemen yang sweet jazz. Di lagu keduanya, Lala mengejutkan publik Sby yang masih asing dengan penampilannya yang memainkan gitar pada lagu Faith - George Michael. Di tengah-tengah lagu Faith, box–box di belakang panggung menunjukkan taringnya lagi saat Candil 
 ikut memberikan vokal rock-nya. “What about you”dari album Stars milik Lala, jadi penutup penyanyi cantik ini. 







Penampil berikutnya adalah Andi/rif dengan lagu Sunday Bloody Sunday. Tampil mengenakan  jas hitam, kacamata lebar dan topi pedoranya, Andi menjelma jadi Bono U2 format swing. Penyanyi seriosa Daniel memberikan suaranya yang jadi bagian minor tapi menarik di lagu ini. Its totally crossover!  Siapa bilang laguUmbrella-nya ning Rihanna nggak cocok buat dinyanyiin penyanyi cowok?  Dengan aransemen bener-bener swing jazz dan paduan koreografi yang super asik, tanpa diminta  oleh Andi pun penonton jadi terbius buat ber …umbrella…ella elaaa…he he…ella ella…  

Raja yang identik dengan /rif jadi lagu berikutnya dan penampilan Andi di tutup dngan Clocks – Coldplay. Beat & tempo lagu yang rock jadi lumer dibawain dalam versi jazz. Sangat menarik! Candil dalam balutan Michael Jackson wanna be balik lagi tampil and begaya Jacko di lagu Beat it..Penampilan Candil gokil abis…

Pengen tahu gimana ceritanya Andi & Candil going to jazz di event ini? Simak aja hasil interview DISINI.

Glenn Fredly yang ditunggu-tunggu akhirnya jadi penampil terakhir dengan Jejak Langkah sebagai opening. Perkawinan seni dimunculkan lagi saat ada suara & tarian mbak sinden yang muncul saat Glen membawakan Creep-nya Radiohead. Lightingnya bener-bener top markotop di lagu ini !! Buat saya, paling asoy di penampilan Glen kmaren saat dia duet bareng Andi/rif bawain I Shot The Sherif – Bob Marley. Dentuman bass & gitar yang jadi ciri lagu ini bener-bener menghipnotis penonton buat goyang.  

Di ujung akhir penampilan, lagu 80an Sinaran oleh Sheila Madjid yang dibongkar dan aransemen ulang habis-habisan jadi penutup rangkaian pertunjukan ini. Saxophonist Nicky Manuputtyyang sering saya liat pertunjukannya di Java Jazz dan selalu membuat termehek-mehek juga ikut memberikan tiupan sax maut-nya di lagu ini. Juaraa!!


Akhirnya, rasa puas yang dulu tertunda di Java Jazz bisa tertumpahkan juga. Aftershow bisa dapet backstage, foto-foto *teutep narsis* and short interview sama arti
s pendukung....what a lovely nite. Kepuasan saya itu tercapai Jika dan hanya Jika ada kebersaaman bareng temen-temen jazzy Sby, Fani Jazzlova &Putu the great shoter..you guys rock! Thx to Dyaz nisye for brandnew cool camera & pics also...and thx to Putri, die hard jazz fan yang dtg jauh-jauh dari Bali demi event ini...*lah kok kayak piala Oscar*  


"One good thing about MUSIC, 

when it HITS you, you FEEL NO PAIN"  


* Pictures courtesy of Putu K.B, Dyaz, Fani  

Thursday, April 23, 2009

[berita duka] Farewell Husni :(

Innalillahi Wa Inna ilaihi Roji'un...

Telah berpulang ke Rahmatullah, salah satu teman DJ Heartbeat Station, "HUSNI BARUNO"/ Bocah Klene, pada hari rabu, 22 April 2009, pukul 15.00 di RS Kramat Jati Jakarta karena sakit liver yang dideritanya. Almarhum telah dimakamkan pada Rabu tadi malam di pemakaman Jati Asih Cibubur.

Atas pesan keluarga almarhum, buat seluruh temen-temen blog/multiply almarhum yang mengenalnya, mohon dimaafkan atas segala kesalahan almarhum baik disengaja maupun tidak.



Saya sendiri mengenal Husni selama ini memang baru via internet, chating YM dan media komunitas HBS lainnya. Terakhir ngobrol tentang kompetisi blog yang dia ikuti disini dan gimana kondisi badannya yang sering sakit dan lemah jadi mempengaruhi aktivitas dia untuk menulis.

Selain di multiply ini, Husni juga aktif di bbrp web antara lain :

http://www.visualoaded.com
http://www.topindiemusik.com
http://www.jiego.org/portal
http://www.heartbeatstation.org
http://bocahklene.wordpress.com

Dari web-web tersebut, nampak sekali bagaimana kecintaan Husni terhadap dunianya. Mulai dari nulis blog, aplot musik (di HBS dia punggawa Indo Chart), interaksi dunia maya, dsb. Husni pinter bener menguraikan dan menganalisa suat permasalahan-2 yang dilihat atau dihadapinya ke dalam tulisan..tapi sayang, talenta dia yang begitu besar itu harus berhenti saat Sang Khalik memanggilnya di usia yang masih muda.

Selamat Jalan Husni......Semoga semua tulisan yang pernah kamu buat jadi inspirasi buat pembacanya. Dan semoga semua amal ibadahmu diterima oleh Allah SWT..amienn


Wednesday, April 08, 2009

[pelipur lara hati yang luka] JAMIROQUAI - YES IT'S TRUE CONCERT

Siaran Jazz Juice Program malem ini special JAMIROQUAI nite, nyoba live report dari DJ Andy di Sentul Convention Centre. Biar daku gak bisa nonton tapi reportase bareng Andy jadi pelipur lara nih 

Opening report saat DIMI sebagai band pembuka tampil, setelah itu susah juga utk telponan live report karena selain signal telpon kembali terbatas karena jaringan crowded (inget waktu JJF!), juga gak mungkin denger reportase secara sound system ribuan mega gitu loh...akhirnya reportase berlangsung via sms sambil siaran dong...hehe...

Bunyi SMS Andy yg bikin tambah nangis darah ...
"GREAT SOUND SYSTEM", "HIGH ENERGY PERFORMANCE", "AMAZING STAGE", "BEST CONCERT EVER" dll !!...at least imajinasi dari situ bisa menghibur diri sendiri sambil terus memainkan lagu-lagu Jamiroquai di playlist siaran 

Setlist yang sempet dicapture tadi : 7 Days in Sunny June, Cosmic Girl, Space Cowboy, Canned Heat, Deeper Underground, dll.......[Andy, loe tambahin yaaa...]

Tapi, anehnya...sampai akhir concert, nomer andalan VIRTUAL INSANITY gak dimainkan....(kalo saya nnton pasti kecewa banget nih!) 

Demikian info sekilas dari Jamiroquai - YES IT'S TRUE CONCERT...saya akan kembali setelah pesan-pesan berikut ini....hehee..

Thanks a lot Endy...you're the man !!

Sunday, April 05, 2009

Padha kemana?

"User 'tembangpribumi' does not exist" 

"User 'babikecap' does not exist"

"User 'iwanhernawan' does not exist"

"User 'teddyandri' does not exist"

ada yang tahu kenapa? mereka ngedelete account sendiri atau udah musim delete by admin lagi atau apa yah *gak copy.com*  8-|

Thursday, March 19, 2009

[masih ada] What'on Java Jazz - Wish List

Setelah hampir dua minggu berselang dan mencermati berbagai macam review tentang Java Jazz 2009 lalu yang saya baca, saya rasakan dan saya ikut amini diantaranya *melirik postingan 2 temen "misuh" Java Jazz go'er KJD & Inyong* & , nampaknya harus segera membuat "daftar impian" tentang bagaimana Java Jazz tahun 2010 mendatang bakal terlaksana. 

Berikut ini ada sejumlah wish list performer yang sangat saya impi-impikan kehadirannnya di Java Jazz.
  1. RIPPINGTONS  --> hanya Tuhan Yang Maha Tahu seberapa besar cinta sayah ke grup ini..*lebay* my most dreaming nih...
  2. JOHN MAYER    --> siapa sih yang gak cinta sama dia? 
  3. JOSS STONE  -->  sumpah! anugerah Tuhan sangat besar untuk suaranya itu loh...and kalo thn ini ada Jason Mraz, kayaknya Stone bisa jadi magnet pendatang masa terbesar thn depan buat "remaja masa kini"   
  4. CASIOPEA -->  rasanya bakal diamini seluruh Java Jazz go'er buat grup yang satu itu
  5. BRAND NEW HEAVIES --> hmm..acid jazz mereka sangat goyangable
  6. MIKE LINDUP --> kalo udah cinta matek sama Level 42, style solo si Lindup WAJIB tonton deh 
  7. KEVYN LETTAEU --> gak akan pernah bosen dengerin album Kevyn Lettau Sing Sting !! kereennn   
  8. DAVID FOSTER --> dia adalah Raja Diraja musik era 80s 
  9. MEZZOFORTE --> Fusionnya nendangg banget
  10. KARIMATA/KRAKATAU --> representasi kejayaan musik jazz  era 80s-90s. Kalo JJF 2009 lalu ada  Emerald, Kla Project bahkan Chaseiro heboh sangat pun.....so, Karimata or Krakatau formasi lengkap boleh diharapken dong 
hmm...siapa lagi yaaa?? tambahin dong teman ?!! 

Namun yang perlu dicatat adalah, Java Jazz Experience bakal sempurna dengan kehadiran artis-artis tersebut JIKA DAN HANYA JIKA : 
  • ada pembatasan tiket masuk yang disesuaikan dengan kapasitas gedung --> meski bakal pindah ke Kemayoran yang lebih luas dari JCC, tapi kalo tiket gak dibatasi maka KETIDAKNYAMAN menonton JJF thn ini bakal berulang. Jangan mentang-mentang "its a lifestyle" keran penonton dibuka selebar-lebarnya gitu. 
  • Jam pertunjukan tidak lagi molor lama (kalo thn ini molor 2 jam, thn depan mbok ya dikurangin :p *misuh-2 show SOS* --> biar beberapa show tepat waktu, tapi masih banyak juga yang molor ampunn ! 
  • Source update jadwal cukup satu saja tapi yang bener-bener UPDATE !! jangan keluarin bermacam-macam selebaran isi schedul tapi masih gak update juga. Schedule digital screen yang lebih mudah untuk di edit dan penempatan yang strategis di arena rasanya akan sangat membantu. 
  • Pengaturan tata ruang dan stage yang jelas --> Kemayoran Expo ; tempat baru, mapping otak pengunjung juga masih "blind", secara kita udah biasa hapal Room/Hall di JCC ya. Arus keluar masuk orang kudu lebih teratur agar kenyamanan penonton yang terus bergerak dari satu show ke show lain bisa terjaga. 
  • NO SMOKING rules kudu jelas ahh -> jangan cuman di gate doang ada polisinya, bila diperlukan ; makanan & minum boleh di sita, kenapa rokok tidak? *siap ditimpukin temen-2 smoking barell gw* 
  •  Bikin SIGN di tiap tempat pertunjukan dengan bunyi : "remaja masa kini dilarang ribut berfesbuk ria dan ngobrol sendiri selama pertunjukan berlangsung" --> *ngasal.com" eh..bisa gak sih bikin larangan gokil gitu.. sekedar catatan, satu hal lagi yang ganggu banget kmaren, di tengah-tengah menikmati New York Voices, gerombolan ABG di depan saya padha sibuk mengupdate status FB mereka lewat BB.." ehh..kok gak ada yg komen yaaa?", "eh kita ini nonton grup apa yaa namanya?"..plzzz dehh 
hmm...apa lagi ya?? tambahin dong teman ? 

Thursday, March 12, 2009

[day 3] Java Jazz 2009...and We Stolen ~ end

Last day of festival. Tidak berlebihan rasanya kalo di hari terakhir ini berharap bisa lebih memuaskan dari dua hari sebelumnya. Sejak awal, saya ngeliat line artist yang bakal tampil di hari ini sangat menggiurkan. Berangkat bareng dengan sepupu saya Rita  dan Agus, temen yang datang all the way dari Gorontalo just for last day of Java Jazz 3rd day & Brian McKnight!! (thanks buat Bagea-nya yah). Seperti hari kedua juga, rencana mau berangkat early buat ngejar Slank yang mendadak jazz, mbeleset juga karena hujan deras yang melanda Jakarta sore itu. Sampai di JCC, update jadwal hari itu dan langsung misuh-misuh ngeliat jadwal special show Swing Out Sister hari itu mundur dari jam 11.00pm mundur jadi 00.30am !! dini hari!!. Well, saat itu saya positif thingking berarti saya masih bisa dapet beberapa pertunjukan sebelum mereka main (the stolen part start from..)

Setelah itu, kita langsung menuju ke Plenary  tepat sesaat sebelum performance Peabo Bryson di Plenary Hall. Kita bisa duduk dengan nyaman di Plenary Atas persiss arah jam 12 dari panggung. ( Rio, I owe you for this!! Thx a lot). 

Penampilan Peabo Bryson sangat memukau!! dengan komunikatifnya dia mengajak penonton untuk ngobrolin prolog-prolog lagu yang dinyanyikan. Dengan lighting yang megah, dan vokal tenor Peabo yang tidak berubah intensitas kedahsyatannya meski usianya telah 58 tahun itu. 

Penampilannya benar-benar memukau. Saya sempat surprise juga sebelumnya, manakala tahu pertunjukan Peabo ini tidak termasuk Special Show. Membawakan lagu-lagu hitsnya dan cukup dikenal di Indonesia “By the Time The Night is Over”, “Tonight I Celebrate My Love to You”, “Beauty & The Beast”, dll…and satu nomer awal jadul dimana kali pertama saya kenal seorang Peabo….”If ever you’are In My Arms Again”…mantapss!! Sekali lagi, angkat topi buat JJF  2009 dari segi line up artist yang ditampilkan memang bukan sembarangan.  Peabo adalah artis pemenang Grammy Award beberapa kali dan patut sungguh untuk menjadi suguhan penonton di festival ini. 

Belum habis pertunjukan Peabo saya ikuti, alarm HP udah mengingatkan saya untuk segera turun ke Cendrawasih. Begitulah JJF, setengah atau tidak sama sekali. Kalo mau nonton full satu pertunjukan, jangan ngarep dapet pertunjukan yang lain dengan posisi nyaman. So,kalau di hari kedua ada Chaseiro, di hari ketiga ini  ada EMERALD, band fusion yang wajib tonton buat saya. Cinta mati dengan grup ini sejak album Karapan Sapi dan akhirnya koleksi semua album mereka. Terlebih barusan keluar The Best albumnya..(thanks to Jonny Herbart

Sampai di Cendrawasih Room yang masih tidak terlalu ramai, karena relatif masih sore jam 6.00 dan saya pikir tidak banyak ABG masa kini yang kenal musim mereka. Dengan JJF rules saya yang tidak malu-malu untuk menyisip maju, akhirnya saya dapat posisi duduk lesehan persis di bawah panggung!! Ketinggalan beberapa lagu tapi saya masih dapet Ricky Johanes sang vokalis bawain nomer “Hanya Angan”, “Tidak tidak tidak” (dari album the best), dan beberapa lagu lagi plus yang paling akhir  “Pasti Dapat”. Sedaaap! After show, jadwal Emerald utk meet & greet di Aquarius udah alert di HP saya. 

Keluar dari Cendrawasih, antrian ularnaga kembali terlihat untuk Brian Mcknight di Plenary Hall. Setelah puas foto-foto dan dapet signing CD The Best Emerald, idle time…di hari ketiga ini saya harus mengosongkan slot show di antara jam 7-9 malam, karena kudu lari sebentar ke Plaza Bapindo untuk kawinan teman saya PEMIMPIN BESAR REVOLUSI  80s INI

Barengan sama Rio yang akhirnya “melepaskan” show Brian Mcknight-nya karena molornya pertunjukan yang berpotensi mengacaukan jadwal selanjutnya di hari terakhir ini. Berojeklah kita berdua mengejar waktu ke arah pintu luar gelora Bung Karno, nyebrang jembatan terus berjalan  eh berlarian kecil ke arah plaza Bapindo (plz deh Yok…loe ngajak gw aerobik apa ya waktu itu) dan begitu lagi dalam waktu 30 menit kemudian untuk balik ke area JCC…pweuff….untung gak harus pake konde malem itu. 

foto-foto diambil dari sini . maturnuwun ya mas KJD 

Balik ke JJF, manteng waktu jam 9, dan ada Kla Project yang tereminder. Balik ke area JCC udah jam 9 lewat dan….cendrawasih telah full dengan Klanese!! Terpojoklah saya di ujung ruangan dan harus cukup puas dengan menonton mereka dari screen (Mas Junarta, maapkeun daku yah…gak bisa foto-foto mereka pake kamera ndesoku nih..hiks..). Penampilannya cukup mengobati kerinduan kembalinya personil awal grup ini, Katon, Ari & Lilo. Katon tahu banget kalo kita padha kangen dengan musik mereka…I still miss them to!

Lepas dari Kla, what next? Sambil merasakan semakin banyaknya lautan manusia di JCC,  jadwal show berikut yang pengen di tonton adalah Tribute To Luther Vandross Feat. Ledisi, John Stoddar & Kirk Whalum Membayangkan musisi-musisi yang tampil di beberapa panggung berbeda sebelumnya dan akan perform bareng di satu panggung…wah..show rapelan nih..pikir saya. Saat itu masih sekitar jam 9.45pm. Then saya mulai antri di depan Plenary atas, dengan asumsi show akan mulai jam 10.00 seperti di jadwal. Sambil terus berkontak-kontak denan temen-temen KJD & Unggul yang bakal nonton bareng special Show Swing Out Sisters (SOS) nantinya.

 Antri dan antri…..sampai akhirnya waktu udah menunjukkan pukul 10.45an dan Plenary juga belum dibukaa!!?! Saya udah mulai curigation mode on deh…dan sesaat setelah itu dapet SMS dari KJD kalo mereka udah antri di Cendrawasih untuk SOS yang masih 2 jam lagi pertunjukkannya!! Detik itu juga saya memutuskan untuk cut antrian ke Luther Vandros yang udah hampir 1 jam disitu…(kecurian waktu 1 jam dong!). Wajar dong kalo lebih belain special show …Sempet intip Ivan Lins sebentar di Assembly Hall, sebelum gabung untuk antri SOS. Kalau dipikir gilaa aja antrian ini ; di saat antrian itu dimulai, di dalam room masih ada pertunjukan Eric Darius! Sebenernya bisa saja kita menonton pertunjukan di lain tempat, namun rasanya hukum JJF  “siapa yang  antri duluan maka bakal terpuaskan ” lebih gahar di tahun ini karena membludaknya pengunjung.

Menunggu dan menunggu….30 menit, 45 menit..60 menit pertama! (kecurian lagi waktu untuk antri). Masuk ke jam kedua, kita udah mulai gelisah…karena arus lalu lintas orang di situ masih semrawut dan waktu udah nunjuk ke 00.30.yang seharusnya pintu udah dibuka kalau menilik jadwal di depan tadi. Akhirnya 00.45 sampai akhirnya jam 01.00an! pweuff…2 jam dan pintu belum dibuka juga. Biar tiket kita udah disobek (indikator tinggal bentar lagi sampai pintu dibuka). Gak lama kemudian pintu dibuka setelah dari pintu media disebelahnya ada seorang ibu-ibu yang special akses bisa masuk dengan mudah begitu saja ke ruangan itu...argghhh...


Begitu masuk, jujurly....mood saya buat nonton SOS malem itu langsung low banget. Mungkin juga karena udah terlalu capek antri....capek dengan ngeliat terlalu banyaknya orang di JJF kali ini sejak day 1. Oke then, SOS tampil, sambutan meriah penonton masih terasa hambar buat saya saat personel SOS masuk ke stage and Corinne bawain "You On My Mind" sebagai nomer pembuka.

 Penampilan mereka yang bermain dengan accoustic version jadi antiklimaks buat saya..."Waiting Game", "Am I The Same Girl", (gak inget set list-nya) yang kalau dibawakan dalam versi originalnya akan sangat ngebeat dan nendang di kuping tentunya. Disusul beberapa nomer entah album yang mana, dan masih belum akrab di kuping saa...arrghh...

Balik lagi ke antusiasme saat beli special show mereka adalah untuk ngarepin mereka hadir di JJF dengan SOS yang kita kenal...SOS yang beat-nya sangat groovy, dengan blend pop jazz & R&B dimana sentuhan synthesizer dan trumpet/brass section mutlak !!  

Saya KEHILANGAN BANGET semua itu di show ini. Compare dengan Matt Bianco / Peabo Bryson yang free show, di show ini saya gak berasa nonton special show sama sekali..feel something big missing! STOLEN! Sampai-sampai sebelum "Break Out" nomer must hear mereka, saya sudah pengen ngacir aja dari Cendrawasih menyusul KJD & Unggul yang udah duluan "walk out". Untung diingatkan Rio kalo Break Out belum dimainkan dan benar gak lama nomer itu jadi pamungkas mereka malam itu...malah jadi nomer encore kalo gak salah ya?  So itulah cerita malem terakhir JJF dan menjelaskan apa Stolen part kmaren.  


Kesimpulan dari rangkaian JJF 2009 kali ini boleh dimetaforkan dengan cuplikan lirik lagu "You're on My Mind" dari mereka ".... searching for a perfect ending that we'll never find "



Wednesday, March 11, 2009

Java Jazz 2009 : We Sing, We Dance & We Stolen !! (day 1)

Semoga masih belum terlalu basi buat ngomongin Java Jazz yang baru lewat hari Minggu lalu. Maklumlah, kondisi bodi setelah dipaksa begadang 3 hari buat mantengin ajang ini cukup memporak porandakan jam biologis. Setelah balik ke Surabaya dan telah mengurangi beban “hutang” tidur 70% agaknya tulisan ini harus segera dibuat sebelum kehilangan rasa

Belajar dari pengalaman pertama saya di JJF 2008 lalu, semua persiapan rasanya udah dilakukan dengan mateng buat dateng ke festival ini. Mulai dari hunting tiket festival early bird untuk daily pass & special show (special thanks to sahabat saya mas KJD yg udah simpen vocher thn lalu dengan baik & benar). Selain itu juga hunting tiket pesawat buat kabur ke Jakarta yang murah, aman dan nyaman. Dan itu semua akhirnya didapet!! Horee..

Tibalah D-days, 6-8 Maret 2009. Setelah memegang schedule 3 hari (dan udh yakin juga kalo bakal bergeser-geser lagi sampai D-day!), persiapan performance apa aja yang mau ditonton dan harus merelakan pertunjukan apa saja di waktu yang sama udah saya perhitungkan bener.

DAY 1

Hari pertama mulai dengan Jason Mraz dan tertangkap kesan festival hari pertama ini ruarrrr biasaa padaaatttt !! Emang dahsyat MRAZOPHORIA yang melanda Jakarta malam itu. Histeria penonton (termasuk saya juga dongg!) Langsung terasa memanaskan Exhibition hall yang belakangan saya dengar kabarnya malam itu dipadati 9000orang!!..edun! Lagu-lagu dari album terakhir We Sing, We Dance & We Steal Things (yang menginspirasi judul tulisan ini)…meluncur dengan sambutan histeria & nyanyi bareng penonton. “Make it Mine” yang jadi nomer pembuka bisa dikatakan jadi pemecah “bisul” penantian haus fans dari artis yang saya yakini jadi magnet utama JJF kali ini. DIlanjutkan dengan Remedy, I’m Yours yang cantik atau juga Lucky (duet bareng Dira) mengalir dengan asoynya. Sampai sekarang yang masih keingat adalah koor dan dance bareng saat Mraz mencoba komunikatif ngajak penonton ikutin gerakannya di lagu The Dynamo of Volition.. kereen abiss! Suguhan musik Mraz yang hasil blending memikat antara blues, country, pop rock & jazz dengan beat yang nendang banget, tak pelak lagi jadi satu alasan kenapa musik dia disukai dari berbaga usia…dari ABG sampe om tante pun masuk dah !!

Selesai nonton Mraz, posisi saya yang ada di kiri depan (mentok pagar pembatas panggung), membuat jadi yang paling belakang untuk keluar dari Exhibiton hall. Kepala saya langsung pening & berasa tensi ngedrop saat harus berdesakan dengan ribuan penonton di Exhibition hall. Untuk keluar dari hall aja udah butuh waktu kurang lebih 30menit!!

Berada di antara ribuan orang yang menghirup oksigen dari hall yang sama, berjubel dan bergerak saling bersilangan arah, membuat mood saya langsung down untuk ngeliat pertunjukan-pertunjukan di room/stage area depan. Ditambah lagi dengan kepikunan saya utk charge hp seblm pergi, dan akhirnya low batery di JJF!! Arggh!! Dlm situasi seperti itu HP jadi nyawa kedua. So, dari situ saya memutuskan untuk nebeng temen-temen di media room buat nyari colokan charging (thanks banget Endy, Irza & Gege..you guys save my live bener deh).


Sembari nongkrongin HP recharge di lantai bawah, artinya saya juga harus merelakan skip beberapa artis yang udah diplaning , such as Afgan di Cendrawasih Room, (momi..maapkan daku gak jadi bisa ambil foto Afgan pesenannya..halah!!), terlalu dendam dengan exhibition hall B buat balik kesana dan nonton Mike Stern feat. Dave Weckl, pweuff..awal festival yang tidak terlalu menyenangkan buat saya. Tapi sisi positifnya adalah saya bisa intip performance yang dapat jatah di lantai bawah, ada drummer Latin Pascoal Meirelles yang cukup menarik, dan juga ada satu grup ABG yang bawain lagu akustik yang asikk..(aduhh apa ya nama grup ini kmaren!!?).

Setelah kurang lebih 45 menit ngider di lantai bawah bareng Jeng Elen, waktu nya buat kembali “ber-manasik Haji” di lantai atas. Bener aja, stage Humania yang kereenn udh padaat banget! Untungnya JJF rules versi saya untuk tidak sungkan-sungkan mendesak maju mendekati panggung akhirnya bisa berada di dekat & memotret dengan kamera ndeso saya, sampe figur seorang Ekky bisa ketangkep kayak begini.

What next?! Ada Matt Bianco di Plenary, sudah sangat penuhh karena saya gak ikut antri..(secara 2nd day masih akan ada lagi show-nya). Ngeliat skedul, akhir day 1 ini dilema lagi antara Elfa’s atau New York Voices (NYV) di jam yang sama. Dan pilihan saya ke NYV tentunya..secara om & tante NYV ini bakal susah dilihat lagi, sedangkan Elfa’s masih banyak kemungkinan. Antri bareng Ibu Vita sohib kuliah saya, kurang lebih 45 menit di Assembly 3!. Again, kesabaran & stamina saya diuji rasanya. Tapi begitu masuk ke show….EXCELLENT!! NYV bener-bener jadi obat atas segala kekesalan saya di hari pertama. Melihat performance mereka, ingatan saya kembali ke JJF 2008 lalu, saat Manhattan Transfer special show. NYV…rocks!! Awesome powsome!

to be continue.....