Monday, September 26, 2005

One day, two victory

Excellent !! I’ve tried to look another word to express how’s Rossi and Alonso had amazed me with their well done job. Since F1 and MotoGP had attracted me in this last two years, I couldn’t find another sport moment that amuse me more on television every weekend. Happened that this two moments had their own world champion on the same day…it just perfect !! Image hosted by Photobucket.com For those racing lovers, its been a great day which GP and FI had offered fantastic racing on its own. Valentino Rossi had booked his 7th time world champion at GP Sepang Malaysia and a few hours later Fernando Alonso become Formula One's youngest-ever champion at Sao Paulo Brazil

This posting just to celebrate the great victory of them. BRAVO !!


The links :
The Official Formula I website
The Official MotoGP website

Sunday, September 11, 2005

Book tag - part II

Nyambung bagian I kemaren yee…

Setelah kelas IV pindah ke Surabaya, barulah bacaan modern anak2 mulai jadi teman akrab di rumah. Mommy suka beli Bobo, Ananda, Kawanku. Mentari terus nyusul komik serial Nina, donald bebek, tambah umur meningkat Lima Sekawan, Sapta Siaga, Hardy Boys, majalah gadis, mode, dan Hai. Hai! ini jadi rebutan gw+bro semasa kita lagi keranjingan 80’s music…we are duran-duran generation! ; cerita kriminal majalah intisari langganannya momy jadi bacaan favorit. Termasuk telat banget kenal asterix krn baru tau waktu les perancis semasa kuliah. Perpustakaan CCF punya koleksi asterix yg cool banget! belajar perancis-nya jadi gak boring krn bisa sambil baca komik asterix..ecrire en francais.

Pelajaran bhs Ind masa SMP SMA yang sering menceritakan masa-masa keemasan sastra Indo, jadi penggiring buat pergi ke perpustakaan sekolah dan baca beberapa karya besar pujangga Ind. Buku2nya Sutan Takdir Alisyahbana, Motinggo Busye, Hamka, NH Dini, dll. Beberapa judul yang inget : Salah Asuhan (lupa karangan siapa yaa..tertarik baca malah setelah nonton versi filmnya di kala Cerita Akhir Pekan TVRI – kalo gak salah Slamet Rahardjo as Hanafi and Rahayu Effendi as Corrie DeBuse), Di bawah Lindungan kabah by Hamka, idem sama Elen, Pada Sebuah Kapal punya NH Dini emang bagus ya jeng…. Terus kaget juga bisa nemu buku Little House on the Prairie - Laura Ingalls Wilder di antara karya2 sastra di perpus sekolah.

Nah, mulai kuliah bacaan lebih beragam lagi. Dari textbook kuliah, novel, self development, spiritual, psikologi populer. Novel2 fiksi Ind & western karya Marga T, Mira W, misteri Agatha Cristie atau Mary Higgins Clark, Sidney Sheldon, Jackie Collins, John Grisham dgn novel2 hukum-nya. Sebagian besar sih pinjam dari rental buku atau dari perpustakaan kampus.

Selama perjalanan kuliah, seringkali ada buku2 tertentu yang harus dijadikan bahan paper kasus di bbrp makul. Satu buku yang paling berkesan, Sybil Flora Rheta Schreiber. Sebuah kisah nyata gadis dengan 16 kepribadian;'orang-orang' yang hidup dalam satu tubuh namun memiliki berbagai nama, identitas dan karakteristik yang berbeda! Rasanya hampir semua mahasiswa psikologi pernah membaca atau paling tidak mendengar kisah buku ini. Mengikuti proses penyembuhan Sybil untuk menjadi satu pribadi utuh selama 11 tahun, sungguh mengasyikkan. Kemudian ada juga buku Pengakuan Pariyem Linus Suryadi, kisah pembantu rumah tangga bernama Pariyem yang mengabdi secara lahiriah dan batiniah bagi ndhoro-nya (=tuannya). Satu phrase yang paling berkesan di buku ini : “…….Gusti Allah mboten nate share den...….” (=Tuhan itu tidak pernah tidur tuan).

Oh iya, waktu kul mau gak mau harus membeli dan melahap text book psikologi written in english international edition. Ada satu dosen waktu itu yg mewajibkan semua mahasiswa pengikut makulnya (mata kuliah) utk membeli buku asli dan haram memfoto copy! Gimana gak naik pitam krn text book english waktu itu cukup mahal utk kantong mahasiswa. Di akhir kuliah kurang lebih ada 20-an buku textbook psikologi yang terbeli (dengan nyicil!) dan belakangan hari baru merasa bangga bisa punya buku2 itu biar investasinya agak maksa. Ada beberapa diantaranya sampai sekarang nangkring di rak buku kantor krn msh suka dipakai referensi :
· Joining Together: Group Theory and Group Skills - by David W. Johnson,Frank P. Johnson.
· Helping People Change ; Frederick H.Kanfer & Arnold P.Goldstein.
· Reaching Out, Interpersonal effectiveness and self actualization : David W.Jonhson
· Managing Across Borders : Christopher A Bartlett

Setelah bekerja akhirnya bisa lebih bebas untuk membeli buku sendiri dan tidak tergantung lagi dari uang jatah ortu dongg….Mulai tertarik untuk membaca buku-2 manajemen untuk lebih sharpen the saw (mengambil istilah dari buku 7Habits of Highly Effective people- Stephen Covey). Buku ini termasuk yang pertama terbeli setelah bisa beli pake duit sendiri. Selain manajemen ada topik2 spiritual, Self Development : Dale Carnegie, David J Schwartz, yang dulunya cuman pinjam alhamdulilah jadi bisa punya sendiri.

Ahh..!! kok jadi bingung nih mau nyebutin mana yg favorit..abis banyak bgt yg bagus sih..

Buku favorite (non fiksi):
· Emotional Intelligence, Working With Emotional Intelligence, keduanya by Daniel Goleman
· Emotional Spiritual Quotient -Ary Ginanjar Agustian (kayaknya buku ini bisa masuk golongan spiritual juga)
· The pursuit of WOW – Tom Peters
· Competence At Work, Spencer and Spencer

Spiritual books favorite :
· Secercah Cahaya Ilahi by M.Quraish Shihab
· Muhammad Sang Nabi - Karen Amstrong,
· Hikayat2 Sufi – Syaikh Muhummad Abu al-Yusr Abidin
· Mata Ketiga - T. Lobsang Rampa , biografi seorang ttg kehidupan Dalai di Tebet.

Setelah sempat bekerja di “hutan” dan kenal experential education, jadi cinta banget sama reading, quotation, proverb dan sejenisnya yang diyakini bisa jadi buzz spirit. Dapat warisan berharga dari temen outwardbounder :
· Reading for experential education : Winds from the wilderness, edited by Carolyn Birmingham
· Gold nuggets , edited by Jim Shoel and Mike Stratton
· The Conscious Use of Metaphor in Outward Bound – Stephen Bacon

Kalo novel fiksi suka banget gaya cerita Trilogy Supernova : Ksatria, Puteri dan bintang jatuh-Akar-Petir – Dee Lestari, Ayu Utami dengan Saman, Larung dan parasit lajangnya. Then jadi paham gaya chicklit Indonesia dari Beauty Case – Icha rahmanti.

Well…setelah kelar baca Da Vinci Code, sdh ada beberapa buku yang antri buat dibaca :
· Emotional Quality management – Anthony Dio Martin
· Imperia – novel by Akmal Nasery Basral
· 24 wajah Billy – Daniel Keyes
· Ronggeng Dusun Paruk – Ahmad Tohari
Note: dua buku terakhir baru aja terbeli kmrn sabtu di bursa buku WTC. Beli 24 wajah billy krn ceritanya hampir sama dengan Sybil dan beli Ronggeng karena terinspirasi dari bbrp temen blogger yg nyebut si ronggeng ini sbg buku favoritnya.

Eh, masih ada 2 buku yang gak kelar2 dibaca, karena terlalu filosofis buat otak gw utk mencerna…maklum udah mengalami penurunan RAM kalee….hehe…
· The name of the rose - Umberto Eco
· Dunia Sophie – Jostein Gardner

Piuufff…Elen, udah komplit ya PR-nya bu..harus lempar lagi ya? Tapi ke siapa ya…hampir semua udah kena tuh…coba deh Anggi, Putri, Okol, Nizar, Dita,ayo dong share buku2 jagoannya

Thursday, September 08, 2005

Book tag - part I

HAAAPP ...!! hampir 2 minggu lalu dapet lemparan book tag dari Elen and maap ya bu, baru sekarang sempet nangkep...abis kejar tayang mulu nih kerjaan..hehehe...

Well, gak ingat pasti kapan tepatnya mulai suka membaca waktu kecil. Samar2 ingat kalau sebelum mengenal bacaan majalah-majalah bacaan default anak2 kala itu, seperti bobo, ananda, mentari, etc, aku malah akrab dengan majalah berbahasa jawa yang jadi langganan eyang : majalah Penyebar Semangat (PS) dan Joyoboyo (JB). Oh iya, dari TK sampai kelas 4 SD aku emang tinggal sama eyang di Blitar secara nyokap dan alm.papa waktu itu kerja di luar kota. Selain aku + bro, masih ada 4 sepupu anak budhe yang seumuran di rumah warisan eyang yg turun temurun itu. So, kebayang betapa ributnya kami kalau pas lagi belajar dan membaca bareng di meja makan yang muat buat 10 orang. Di supervisi eyang & budhe...cuman pake petromaks doang..*yaahh..kok jadi nostalgia*

Seingatku bahasa Jawa yg dipake di PS dan JB itu termasuk boso kromo inggil (bhs Jawa halus/level tertinggi), yang kalo sekarang aku akan langsung angkat tangan nyerah kalo disuruh make tuh bahasa….. udah lupa semua, susyeehhh amir !! Mungkin bagi temen blogger yang dulu kecil pernah sekolah di Jawa Tengah/timur dan mengalami pelajaran bahasa daerah khususnya bhs. Jawa dengan hanacaraka pasti pernah kesusahan dgn bahasa boso kromo inggil deh. Waktu itu aku ingat banget betapa senengnya kalo bisa mengeja kata-kata dalam bhs Jawa advanced level itu, meskipun dalam mengartikan masih harus banyak diterjemahkan sama eyang putri..hehehe..

Isi majalah PS dan Joyoboyo sendiri cukup menarik, mulai dari politik, peristiwa terkini dan artis2 era 80-an plus cerpen dan cerbungnya yang sangat menarik. Ada satu rubrik yang selalu heboh dibahas bareng, alaming lelembut (arti harafiah = dunia-nya makhluk halus/dunia lain). Kenapa harus heboh? karena cerita2 yang ada disitu seolah2 based on true story. Nama desa/dusun setting cerita itu kadang nyata dan berada diseputaran kabupaten Blitar juga. Yahh maklum, thn 80-an kala itu desa tempat kami tinggal masih terbilang jauh dari peradaban (PLN aja baru masuk desa pas kelas 2SD!!) dan hal-2 berbau gaib masih kuat auranya di masyarakat. Kalo abis cerita ttg alaming lelembut, semua jadi minta tidur satu kamar karena padha takut ..hihihi....

Selain alaming lelembut, cerbung di PS dan JB masih tampil dalam gaya konvensional dan seringkali berlatar tradisional. Cerita seputar kehidupan penari ledeg/tayub, sinden dan sejenisnya, atau kembang desa yg pergi ke kota tapi nyatanya hanya jadi korban silaunya dunia, bla bla bla.…Bagi kami yang bocah2, rubrik lain dari majalah itu nampaknya merupakan konsumsi orang tua. Sekarang baru ngeh kalo cerita2 wayang yang ada disitu muatan filosofis jawanya sangat kuat. Mungkin terlalu berat buat kita buat memahami isi ceritanya dan bagian ini malah jadi santapan utama eyang putri untuk dibaca.

Karena kita tinggal di desa and bacaan anak2 modern masih seperti barang asing buat kita, boleh dibilang kami2 jadi telat untuk kenal apalagi punya koleksi majalah anak2 selain PS dan JB tadi. Dua majalah ini waktu itu emang terbit dan cetak di Blitar, jadi tidak terlalu susah untuk berlangganan langsung, lain hal nya dengan si Bobo dan teman2 yang masih tergolong barang mewah kala itu dan harus menempuh perjalanan 2 purnama lamanya utk nyampe di desa Kanigoro tempat kami tinggal *hiperbola mode on*

Ya begitulah nostalgia seputar majalah berbahasa Jawa Penyebar Semangat dan Joyoboyo. Sekarang sih gak tahu lagi apa PS & JB ini masih terbit yaa..secara setelah googling barusan menghasilkan...”Banyak penerbitan bahasa Jawa yang gulung tikar. Kini, tinggal beberapa media Jawa yang masih hidup, yakni Majalah Jayabaya, Penyebar Semangat, dan Mekarsari. ... www.republika.co.id/ASP/koran_detail"